A.Lokasi
Javacolonisasi terletak di bagian paling
utara dari Kabupaten Simalungun di Kecamatan Bandar dan jaraknya berkisar 24km
dari Pematang Siantar. Desa utama di daerah ini adalah Kampung Marga Utama di
pusatnya. Kampung enam pada bagian timur, Kampung simpang habatu di utara dan
KAmopung purbaganda pada bagian barat daya dari daerah tersebut.
B. Topograsi dan sungai
Topograi di daerah ini relative datar denga
elevasi beragam dari 112m di bagian selatan dan 84 m dibagian utara. Sumber air
utama pada daerah ini adalah Bah PAmujian yang berasal dari Rambung Merah dekat
Pematangsiantar dan mengalir turun ke timur laut. Daerah aliran pada kawasan
tersebut berkisar 100,6km2 untuk daerah Javacolonisasi dan 99,6 km untuk daerah
Purbaganda.
C. Daerah irigasi dan Praktek Irigasi
Luas dari daerah JAvacolonisasi ini 1.278
ha termasuk sawah 946 ha, desa dan jalan 223 ha, kanal 9 ha dan dataran tinggi
100 ha yang ditunjukan pada table dibawah ini:
D. Sumber Air
Air irigasi untuk daerah ini diambil dari
Sungai Bah Pamujian melalui 2 intake dari JAvacolonisasi dan Purbaganda.
Rata-rat curah hujan di daerah aliran air hujan diperkirakan 2.500mm dan setiap
bulan sungai mengalir di intake.
E. Fasilitas Drainase dan bangunan Irigasi
yang ada
1) Banguna Penyadap utama
Ada 2 bangunan penyadap yang ada di
Javacolonisasi yakni satu pada bendung Javacolonisasi di Bah Pamujian dan
lainnya pada bendung Purbaganda juga di Sungai Bah Pamujian. Bangunan penyadap
JAvacolonisasi dilokasikan di hilir bangunan Purbaganda. Bentuk 2 bangunan
penyadap yang ada cenderung tipe terjunan. Bendung yang ada dilengkapi dengan
struktur intake dan pintu air, tetapi struktur intake belum terbangun.
2). Sistem saluran irigasi
Di daerah JAvacolonisasi ada 2 jenis
saluran yaitu saluran utama Javacolonisasi 6.500 m dan saluran primer
Purbaganda 4.782 m. saluran sekunder ada dua yaitu saluran sekunder
Javacolonisasi 1.232 m dan sluran sekunder Kampung Lima 2.820 m, serta satu
saluran drainase 2.920 m. kepadatan sluran primer/ sekuder berkisar 15 m/ha.
Saluran primer JAvacolonisasi kebanyakan
dibangun dengan pasangan batu. Dan kanal lain umumnya telah digerus dan bentuk
bagiannya tidak teratur yang disebabkan kekurangan struktur saluran yang
dibutuhkan seperti terjunan, saluran yang curam, dan lain-lain.
Hingga sekarang jumlah total dari 70
struktur yang ada telah dikonstruksikan sepanjang kanal primer dan sekunder.
Banyak struktur telah rusak dan perlu direhabilitasi/ diganti.
Peralatan pengukuran pengaliran saluran dan
struktur drainase inlet telah dibangun.
Menurut kebanyakan bagian hilir saluran telah digerus atau dierosikan. Banyak
pemudidayaan kerbau dan ikan telah menyebabkan banyak kesulitan untuk perawatan
saluran.
3). Sistem drainase
Tidak ada pemisahan sistem drainasae di
daerah ini dan daerah hilir dari saluran primer Javacolonisasi telah mengalami
drainase yang buruk hingga musim hujan.
F. Pekerjaan teknik
2).Bangunan Penyadap utama
Bangunan penyadap utama Javacolonisasi dan
Purbaganda telah direhabilitasi pada tahun 1980 sehingga kondisi bendungan
masih baik. Oleh karena itu, kedau bendungan ditujukan pemanfaatan tanpa
rehabilitasi, haya perangkap pasir dikombinasikan dengan saluran pembuangan
yang mempunyai sisi saluran pelimpah
akan ditambah pada bagian awal dari masing-masing saluran utama untuk mencegah
lumpur dan limpasan kanal. Puncak bendung yang luas akan dibangun pada bagian
hilir saluran pembuang.